Indonesians don't queu. Mungkin ada beberapa teman yang setuju dengan pernyataan itu dan ada beberapa yang tidak setuju. Saya setuju bahwa sebagian besar orang Indonesia mau mengantri sedangkan sebagian kecil oknum orang Indonesia malas mengantri dan asal serobot saja. Pengalaman antri mengantri mungkin salah satu pengalaman yang mengesankan dan sukar dilupakan. Saya teringat kejadian beberapa bulan yang lalu. Karena hari libur dan keponakan saya datang ke rumah kakak sepupu di Jakarta, sapa pikir tidak ada salahnya saya bermain dan menginap dua malam ke sana. Sekalianlah janjian dengan Dito, teman satu geng saya yang bernama. Kami janjian piknik ke kota tua karena jujur saya tidak ada ide dan bayangan kami akan jalan ke mana di Jakarta yang isinya kebanyakan hanya pusat perbelanjaan. Pada hari h kami janjian untuk bertemu di pintu tol Kebon Jeruk (teman saya naik bis dari Banten dan turun di pintu tol Kebon Jeruk sedangkan saya naik taksi dari rumah kakak sepupu saya). Sorenya kami pulang dengan mencoba naik Trans Jakarta dari halte Kota itung – itung menyenangkan Dito yang belum pernah naik Trans Jakarta. Nah di sinilah kami mendapatkan semprotan masalah antri.
Kronologis kejadiannya begini. Di halte Kota tersebut ada 2 jalur antrian yang saling bersebelahan dan ada seorang bule yang berdiri di antara kedua jalur antrian tersebut. Yah karena kami berdua terburu – buru dan kami menganggap si bule itu antri di jalur kiri maka kami langsung mengambil jalur kanan. Posisi Dito ada didepan saya karena langkah dia lebih panjang dan saya hanya bisa membuntutinya saja. Pas kami sudah mengantri (dengan melewati bule itu) tiba – tiba pundak dito di tepuk oleh si bule. "hey, queing!" teriak si bule. Kontan kami kaget dengan teriakan si bule. Pun orang – orang di sekitar kami. Teman saya menjelaskan bahwa ada dua jalur dan bertanya dia antri di jalur mana namun oleh si bule malah di jawab kembali ke belakang sana, antri. Jawaban si bule terdengar emosi. Teman saya gak terima begitu pula dengan saya. Kami ngotot tetep mengambil jalur kanan sampai – sampai ibu – ibu penjual jajanan yang ada si sana membantu kami dan berkata "sir there's two line". Dan si bule tetep keukeuh gak mau ngalah. Daripada malu dito pun balik ke belakan si bule sambil bilang 'I'm sorry sir". Dan kesalnya si bule tiba2 minggir dari kedua antrian sambil nanya –nanya ke orang. Dan sepertinya dia baru sadar kalau ternyata ada dua jalur antrian. Cape deh…. Pengin saya bilang ke si bule itu "Hey sir, foreigners don't appologize, do they?"
Kali kedua saya yang menjadi korban kebiadaban saudara sebangsa setanah air. Sebenarnya ada banyak kejadian itu namun yang paling saya ingat adalah ketika saya mengantri di kasir sebuah swalayan. Barang belanjaan saya memang terlihat sangat banyak karena saya belanja makanan ringan, dan ada ibu – ibu yang posisinya di belakang saya tiba – tiba menyerobot antrian saya. Ngomongnya sih enak aja si ibu itu ke kasirnya. "mbak saya duluan dong blanjaan saya dikit" WTF. Bukan masalah sedikit atau enggaknya. Tapi penghormatan buat orang yg udah antri di depan anda bu!. Karuan saya nyolot ke kasirnya. Sekalian biar ribut. Dan si mbak kasirnya melayani saya dulu dengan berkata 'Maaf bu, Masnya dulu". HAHA!!!!
Kali ketiga baru saja saya alami. Saat mengantri membeli makan siang tadi. Posisi saya sedang berbicara dengan mas – mas penjual nasi ayam penyet. Pas banget saya lagi bilang "Mas beli ayam penyet ya, 4 bungkus…" tiba – tiba dari belakang ada seorang siswi SMA (sebut sajalah siswi ababil) berkata "Mas ayam gorengnya 2 yang dada bungkus". WTF!!! Sayapun berhenti bicara. Dan yang membuat saya senang adalah mas – mas penjual tadi mengacungkan tangannya mengisyaratkan untuk diam sebentar ke si ababil. Haha!!!! Sukurin!
Karena itulah saya selalu berusaha untuk tidak menyerobot antrian orang lain karena rasanya sakit jika kita ada di posisi orang tersebut.
Baca Selengkapnya...Bulan Desember sebentar lagi. Saya beserta teman – teman satu geng jaman SMA dulu merencanakan untuk mengadakan reunian. Sebenarnya Kami merencanakan reunian ini diadakan bulan September kemarin saat teman saya yang sedang kuliah di Belanda pulang kampung. Sayangnya dua orang teman yang lain tidak dapat datang. Padahal rencananya Kami akan mengadakan napak tilas perjalanan kami jaman SMA dulu. Ahahahahah… Ada – ada saja pikiran kami ini. Rencananya saat itu kami akan menyambangi warung mie ayam legendaris bagi siswa SMA kami, Mie Ayam Pak Kliwon. Kami hampir selalu makan mie ayam ini pada hari Jumat setelah Jumatan yang dilanjutkan dengan acara jalan – jalan keliling kota atau les tambahan. Sayangnya rencana ini gagal total dan terpaksa saya beserta teman saya yang dari Belanda itu hanya buka bersama di Ambarukmo Plaza yang rasanya sangat terburu – buru karena ternyata Mall tersebut hanya buka sampai dengan pukul 20.00 WIB gara – gara malam takbiran. Gagal sudah ngobrol ngalor ngidul gak jelas dengan teman saya itu.
Nah kali ini adalah kesempatan langka. Teman saya yang kuliah di Belanda itu tahun dapat pulang kampung dua kali. Kurang jelas kenapa dia dapat pulang dua kali setahun, namun sepenangkapan saya dari beberapa kali chatting dengannya, dia mendapatkan kesempatan mengikuti konferensi di Bangladesh jadi sekalian pulang ke Indonesia. Sebuah kesempatan emas karena pada bulan yang sama saya juga mendapatkan libur yang sangat panjang, Enam belas hari libur. Dan jadilah kami berdua memaksa dua orang yang lain untuk ikut serta. Dan sepertinya pilihan kali ini jatuh ke kota Solo lagi. Kota berjuluk Spirit of Java itu memang ngangenin makanannya. Murah dan enak. Namun dikarenakan teman saya yang dari Belanda itu tidak dapat pergi sampai menginap maka diputuskan bahwa perjalanan kali ini hanya one day trip saja. Dengan agenda utama adalah mencoba warung ayam bakar di daerah Sukoharjo yang dipromosikan teman saya. Mendengar ceritanya saja membuat saya meneteskan air liur. Selain itu saya juga pengen mampir ke Pasar Legi untuk mencoba Timlo dan sekali lagi mencoba Selad Solo Gelantin yang mantap dan murah. Yah kemungkinan besar kami juga akan menyambangi waarung kupat tahu Masjid Solihin (dengan menu pesanan kupat tahu telor dan segelas es dawet ayu). Wah benar – benar tidak sabar saya untuk segera berkumpul dengan teman – teman saya ini. nah, bagaimana dengan kalian? Adakah rencana liburan di akhir tahun ini?
Baca Selengkapnya...Wihi... setelah sekian lama saya meninggalkan dunia per-blog-an akhirnya kembali juga saya meng-update
blog ini. Diawali dengan percakapan singkat dengan teman yg tiba2 bilang sudah mem-follow
blog ini akhirnya tersadar pula saya dari mimpi panjang ini.
Lima bulan tidak menulis rasanya jadi kaku. Dan untungnya selama lima bulan saya vakum ini saya mendapatkan pengalaman-pengalaman menarik. Yang pertama dan paling menggembirakan bagi saya adalah saya diberikan kesempatan untuk kuliah lagi. mungkin bagi beberapa teman akan berpikir apa enaknya kuliah? Yah, bagi saya kuliah lagi adalah golden ticket di American Idol. Sebuah kesempatan emas kedua bagi saya untuk memperbaiki apa yang dahulu belum dapat saya capai. Berbagai angan-angan dan impian telah terbayang. Salah satunya berkunjung ke tiga pura paling suci di Bali pada waktu libur semesteran. Haha.. Kasian sekali ya saya, menginjak tanah Bali pada umur kepala dua begini. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan. Kemudian impian kedua saya adalah berwisata ke Jepang. bukan berkeliling ke Jepang ala wisata dengan travel agency tapi lebih ke berkunjung ke Tokyo dan menikmati Hanami di sana. Kenapa Tokyo? Karena saya berharap bisa bertemu dengan band favorit saya di sana, foto - foto di depan stasiun Odakyuu yang merupakan tempat 'ngamen' pertama band favorit saya yang nantinya akan saya pamerkan ke teman-teman. Dan tentu saja merasakan gemerlap distrik Akihabara sembari berharap dapat membeli elektronik murah di sana hehehhehe.... Tidak sabar saya menjalani hidup baru.
Baca Selengkapnya...