Parade 17 Agustus

www.tips-fb.com Posted by Jifun


Perayaan kemerdekaan Indonesia selalu memberikan kenangan yang tidak terlupakan. Umbul – umbul selalu dipasang di pinggir jalan, seluruh bagian kampung dibersihkan. Rumah – rumah mengibarkan bendera merah putih di halamannya. Dan yang paling dinantikan adalah parade 17an. Di daerah asal saya, parade selalu dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus bukan pada tanggal 17 Agustus. Hal ini dikarenakan pada tanggal 17 Agustus kami mengadakan upacara peringatan detik – detik proklamasi sekaligus upacara penurunan bendera, tidak kalah dengan upacara di Istana Negara.

Apabila mengingat parade 17an, saya selalu ingin tertawa. Apalagi jika teringat ketika saya masih menjadi siswa SD dahulu. Sekolah saya dahulu sangat kekurangan murid, dalam satu kelas hanya terdapat paling banyak 9 siswa. bisa dibayangkan jika kami ikut parade yang satu pletonnya setidaknya beranggotakan 22 siswa belum termasuk anggota cadangan,kami harus mengikut sertakan teman – teman kami yang masih duduk di bangku kelas 3. Meskipun demikian, sekolah kami tidak pernah absen dalam parade 17an.

Saya lupa kejadian ini terjadi ketika saya duduk di kelas 3 atau kelas 4. Pada saat itu sekolah kami dapat mengikutsertakan dua kontingen parade, yaitu kontingen putra dan putri. Kami berlatih keras agar nantinya dapat menampilkan formasi – formasi dalam baris berbaris (meskipun sangat sederhana seperti buka barisan, tutup barisan, dua kali belok kanan, dan sebagainya). Seminggu sebelum parade kami terus berlatih keras. Dan hari H pun tiba. Telah menjadi kebiasaan bahwa meeting point kontingen kami adalah di kediaman guru olahraga kami yang sekaligus ketua kontingen parade. Dan di sana kami 'dipoles' agar lebih enak dipandang (baca: dipakaikan bedak dan lipstick). Tentu saja aneh bukan melihat anak laki – laki yang lucu dan imut memakai bedak dan lipstick. Namun ada beberapa teman saya yang cukup pintar untuk menghapus lisptik dengan cara mencium tembok.

Kesialan kontingen kami berawal ketika ketua regu (atau bahasa kerennya adalah komandan pleton) kami tiba – tiba sakit perut. Untungnya wakil ketua regu tidak keberatan menggantikannya untuk memimpin regu kami. Masalahnya adalah karena ada yang sakit regu kami menjadi kekurangan anggota. Tak kekurangan akal, guru olahraga saya memaksa teman sekelas saya (perempuan) untuk masuk ke regu saya mengisi kekurangan orang tersebut. Teman saya tersebut hanya dapat pasrah ketika dia dipaksa mengganti rok putih yang dia kenakan dengan celana pendek putih yang kedodoran. Sementara teman saya menderita dengan seragam barunya, teman – teman saya yang lain menertawakan penampilan baru teman saya.

Parade pun dimulai. Kami mendapat nomor urut agak depan, Yang sebenarnya agak merugikan karena kami terganggu oleh suara – suara marching band. Awal perjalanan kami tidak ada masalah, namun begitu kami menempuh perjalanan 1 kilometer, di sebuah pertigaan besar, berkumpul warga sekitar yang kebanyakan anak – anak seusia kami. Regu – regu depan kami sepertinya tidak mengalami masalah ketika melewati mereka. Namun begitu regu kami lewat tiba – tiba ada seorang anak yang melihat teman saya yang dipaksa memakai celana tadi dan menyeletuk "eh, itu cewek apa cowok? Itu cewek kan?" dan ramailah gerobolan itu menyoraki teman saya tadi. Karena grogi, teman saya membuat kesalahan terbesar dalam baris berbaris yaitu melangkah 'dompo' (ayunan kaki dan tangan sama, apabila kaki yang melangkah kiri maka tangan yang mengayun juga kiri). Kontan gerombolan anak – anak tadi semakin geger. Kami hanya bisa menahan malu sekaligus tawa kami sepanjang perjalanan itu.

Sampai saat ini jika saya menonton parade 17an saya seringkali teringat kejadian itu. Oh iya, kabar tearkhir yang saya terima, ketika saya masih siswa SMA, teman saya yang disoraki oleh penonton parade menjadi anggota pasukan pengibar bendera pada upacara peringatan detik – detik proklamasi di kecamatan. Ah, saya jadi tidak sabar menunggu datangnya 17 Agustus 2010.

4 comments:

masichang -May 27, 2010 at 7:49 PM   said...

saya masih terepotkan tuk komeng, try the simple one...

masichang -May 27, 2010 at 7:49 PM   said...

model pop up gini udah kuno didunia perblogspotan ngge...just FYI...

rizkyholic -May 27, 2010 at 7:55 PM   said...

terpaksa setuju dg masichang... pop up bro... cr template yg komennya gampanglah..

Jifun -May 27, 2010 at 8:44 PM   said...

woke, saran diterima dengan lapang dada.

Post a Comment